Mengenal Sejarah Museum Sumpah Pemuda

Kehadiran museum di seputar kita tidak dapat terlepas dari peranannya dalam memperingatkan kita mengenai cerita, tragedi yang telah berlalu serta memberikan nilai riwayat pada satu bangsa. Satu diantara museum terpopuler di Indonesia yaitu Museum Sumpah Pemuda. Terlahir karena perjuangan beberapa pahlawan dan beberapa pemuda Indonesia dalam membuat ikrar Sumpah Pemuda. Namun satu museum tidak bermakna apa-apa jika kita tidak dapat menggali nilai riwayat serta beberapa jenis koleksi di dalamnya.

http://intuit.hol.es/wisata/taman-ayodya/

Beberapa sumber media sudah menyampaikan jika beberapa jenis beberapa benda bersejarah ada di Museum Sumpah Pemuda ini. Kisah awal berdirinya diawali pada era ke 20. Museum sumpah pemuda sebelumnya ialah satu gedung untuk pelajar Stovia pada tahun semenjak tahun 1908.Museum yang kental dengan nilai nilai perjuangan ini terus tumbuh serta berkembang sampai tahun 1927. Kira-kira telah ada 106 organisasi pemuda yang terus melahirkan serta kobarkan beberapa gerakan untuk perjuangkan kemerdekaan.

http://bloggerseo.hol.es/wisata/museum-joang-45-jakarta/

Dari Gedung Keramat terciptalah beberapa jenis rumusan perjuangan dari mulai terdapatnya kongres Sekar Roekoen, PPPI, serta Pemuda Indonesia. Sebetulnya dari nama Gedung Kramat 106 awalannya adalahh Langen Siswo selanjutnya diberi nama lain yaitu Indonesische Clubhuis atau bermakna gedung pertemuan. Gedung Kramat atau cikal akan dari Museum Sumpah Pemuda ini jadi tempat dimana berlangsungnya Kongres Pemuda Ke-2 persisnya pada 15 Agustus 1928. Saat itu terpilihlah ketua dari PPPI yaitu Soegondo Djojopoespito. Pada akhirnya Kongres Sumpah Pemuda sukses diselenggarakan untuk membuat persatuan bangsa Indonesia.

READ  Gala-gala underground house
http://prediksibola.hol.es/wisata/museum-reksa-artha-jakarta/

Momen penting di museum ini telah terbentuk dimana beberapa pemuda membuahkan Sumpah Pemuda dimana jadi awal dari gerakan pemuda dalam memperoleh kemerdekaan. Perubahan Gedung Kramat terus dipakai untuk beberapa arah diantaranya pada tahun 1934 sampai 1937 yang mana sudah sempat disewakan ke Pang Tjem jadi rumah. Tetapi pada manfaatnya sudah sempat mengalamai pergantian khususnya dari peranan bangunan yang digunakan untuk Hotel Hersia sampai toko bunga.