Pembangunan jembatan penyeberangan orang atau JPO di lokasi Bundaran Senayan hampir selesai. Jembatan itu memakai rangka sandwich pannel memiliki bahan baja serta alumunium ini diklaim ramah difabel. Tempo mereportase keadaan JPO itu pada Senin, 14 Januari 2019. Pada JPO itu ada ramp, double railing holder, serta lantai bermotif kapsul muncul untuk difabel netra di selama lantainya. JPO ini diperlengkapi lift untuk memudahkan beberapa lansia, ibu hamil, beberapa anak, serta penyandang disabilitas untuk naik serta turun.
“Seputar akhir Mei kelak, lift akan siap digunakan,” tutur pemberi pekerjaan dari PT Pesona Kathulistiwa Nusantara, Pris Febrian Adlis waktu diwawancara di pos pembangunan jembatan, depan Ratu Plaza.Jembatan berupa terowongan dengan cincin itu akan terpadu dengan MRT, pedestrian di jalan Jenderal Sudirman, serta halte Transjakarta.
Lantai jembatan terbuat dari plank parkit berwarna serta bermotif kayu. Warna lantai jembatan serta ramp sesuaikan dengan railing holder yang dibikin seperti kayu. “Sebetulnya ini bukanlah kayu tetapi kombinasi 80 % bubuk kayu serta bahan PVC,” tutur Pris.Sisi yang unik dari railing di jembatan ini ialah bentuk aksesibilitas pemakaiannya. Ada railing dua susun pada atas serta bawah di kiri serta kanan jembatan. Railing yang tambah tinggi untuk pemakai dengan badan tambah tinggi.
Sedang, railing yang lebih rendah, yaitu 30 cm di bawahnya untuk pemakai dengan badan lebih pendek. Material lantai untuk jembatan serta ramp tidak dari pelat metal yang biasa digunakan di JPO, tetapi berbahan kayu artifisial untuk keamanan serta estetika. Bahan metal memakai sambungan sekrup yang gampang menganga waktu sekrup mulai aus serta berkarat. Sedang bahan plank parkit mempunyai sambungan ditengah-tengah serta tidak gampang menganga.