Kesenian karawitan Jegog adalah salah satunya keunikan serta tunjukkan kekayaan kebudayaan Bali. Sudah pernahkah Anda dengar atau bahkan juga melihat Jegog ini? Jika sempat, bermakna Anda termasuk juga dari dikit orang yang mujur yang sudah dikasihkan peluang melihat salah satunya kesenian kuno di negeri ini, terutamanya Pulau Dewata.
Artikel Terkait : http://keanu.hol.es/wisata/pantai-uluwatu/
Seni Jegog adalah kesenian dengan alat musik yang terbuat dari pohon bambu dengan ukuran yang besar serta membuahkan nada merdu dan irama yang menarik hati. Seputar 90 % instrumentasi yang dipakai dalam kesenian ini memakai bambu menjadi bahan pentingnya, dalam beberapa ukuran. Diawali dari ketebalan yang paling besar ialah panjang 300 cm, diameter 18 cm serta ketebalan 2 cm.
Artikel Terkait : http://intuit.hol.es/wisata/air-panas-penatahan/
Jegog umumnya dimainkan oleh dua grup yang tunjukkan kemampuan serta potensi mereka dalam bermain musik keduanya. Perihal ini dimaksud ikut Mebarung, di mana kadang ditambah lagi satu kreativitas tarian yang menarik serta lagu-lagu oleh beberapa pemain team, hingga membuahkan satu karya seni yang demikian fenomenal, padat serta alami. Kesenian ini umumnya banyak menarik perhatian serta decak takjub turis asing dari mancanegara yang kemungkinan besar cuma di tempat ini mereka dapat menyaksikannya.
Artikel Terkait : https://royaladventurers.wiki/User_talk:Sewamobilbali
Sekarang ini, ada seputar 56 grup Jegog tinggal di banyak desa. Suar Agung ialah satu diantara grup Jegog yang ada di desa Sangkaragung, 5 km samping timur Negara, di mana sejumlah besar beberapa pemainnya ialah petani Bali yang isi waktu senggang mereka dengan bermain Jegog. Kesenian Jegog sudah begitu populer dalam dunia terutamanya buat wisatawan Jepang yang tetap ingin melihat Jegog dikerjakan di dalam rumah mereka sendiri dengan situasi visualistiknya yang masih tetap alami.