Jasa SEO – TAK beberapa orang yang tahu keberadaannya. Bahkan juga tidak beberapa orang yang yakin jika dia ada. Walau sebenarnya terletak ada di pusat pola hidup di Jakarta, yakni Kemang. Semut di ujung lautan terlihat, tetapi gajah di pelupuk mata tidak terlihat. Mungkin itu peribahasa yang pas untuk Museum di Tengah Kebun. Tidak ada sign board yang besar serta menonjol mata, tidak ada juga bangunan istimewa dengan arsitektur jaman Belanda atau arsitektur kuno ala museum umumnya. Yang ada hanya pintu gerbang kayu yang besar, yang menutupi bentuk bangunan di dalamnya serta nama museum yang tertempel di tembok kanan, serta kiri jadi pemberi tanda.

Manfaat Rental Mobil Beserta Supir

Untuk dapat masuk Museum di Tengah Kebun, pengunjung tidak dipakai ongkos apapun. Tetapi, susah sekali memang untuk dapat masuk melihat-lihat koleksi museum itu. Anda harus mempunyai rombongan paling dikit tujuh orang serta terbanyak 12 orang untuk dapat masuk museum. Waktu bertandang juga harus diputuskan jauh hari serta harus dirundingkan dengan pengelola museum. Kurang lebih, demikianlah info yang dapat didapat dari selembar kertas yang tertempel di pagar kayu besar museum.

Apa isi Museum di Tengah Kebun? Adakah kebun yang besar melingkari museum itu? Seperti apa bentuk museumnya? Kenapa ketentuan bertandang demikian ketat? Itu pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk dalam pikiran saya sebelum memperoleh peluang bertandang ke museum yang terdapat di Jalan Kemang Timur No 66. Masuk Museum Hari itu, Sabtu (5/10/2013), peluang saya untuk berkunjung ke Museum di Tengah Kebun juga datang. Bersama dengan rombongan lainnya yang sejumlah 10 orang, kami diperbolehkan telusuri serta lihat koleksi museum itu.

READ  Pulau Tidung Kepulauan Seribu Jakarta

Masuk gerbang penting, dibalik pagar kayu besar yang menutupi semua panorama rumah, saya telah dikagetkan dengan halaman yang demikian luas. Bagunan penting mirip rumah terdapat seputar cukup jauh dari tempat saya berdiri. Sebelum sampai bangunan penting, saya harus melalui kebun selama 60 mtr. dengan lebar 7 mtr.. Menurut pengelola museum, Mirza Djalil, (baca : Jasa SEO Jakarta Profesional, Murah: IDR 1 Jt / bulan) pengunjung seringkali menyebutkan tempat ini jadi lorong waktu. Situasi sejuk serta nyaman saya alami saat melewati “lorong waktu” itu. dibagian kanan serta kiri ada tanaman-tanaman hijau yang teratur bagus serta kelihatan subur. Saat itu juga saya merasakan seperti bukan ada di Jakarta.