Desa Kamasan Sebagai Rumah Seniman

Posted on
No ratings yet.

Buat yang tidak senang kesenian, pasti bertandang ke satu desa kecil di Klungkung bernama Desa Kamasan bukan menjadi prioritas. Akan tetapi, buat mereka yang berjiwa kesenian tinggi, di mana jiwanya tetap haus akan keperluan berkesenian, jadi meluangkan diri ke Desa Kamasan adalah menu harus yang tidak bisa dibiarkan. Luas Desa Kamasan cuma seputar 249 hektar dengan jumlahnya masyarakat seputar 3.400 jiwa serta menyebar di 10 banjar kebiasaan atau 4 dusun pemerintah.

Artikel Terkait : https://www.westerngazette.ca/users/profile/balitour/

Desa Kamasan cuma berjarak 4 km saja dari Kota Semarapura, yang disebut ibukota Kabupaten Klungkung. Sekalinya terkategori menjadi desa kecil akan tetapi Kamasan dikatakan sebagai induknya seni gambar wayang kulit Bali. Dalam altar sejarahnya, Desa Kamasan terdaftar ikut memberi warna geliat perjalanan seni gambar di Bali. Bahkan juga, lokasi ini populer menjadi gudangnya karya seni gambar wayang kulit classic yang disebut hasil karya beberapa seniman yang ada di Desa Kamasan.

Artikel Terkait : http://jeannet1.marinirseo.web.id/wisata/pantai-padang-padang-bali/

Riwayat Wayang Kulit Teks riwayat mencatat jika seni gambar wayang kulit ini berkembang di Desa Kamasan serta tentu saja daerah lainnya di Bali semenjak jaman Kerajaan Majapahit. Lumayan lama Pulau Bali dikuasai oleh beberapa Dalam yang disebut keturunan beberapa raja Kerajaan Majapahit, yaitu seputar era ke-14 sampai era ke-18. Bali sendiri alami puncak kejayaannya di waktu Dinasti Kepakisan berkuasa. Kerajaan Bali saat itu sampai pesisir Jawa Timur, Lombok, bahkan juga sampai ke Sumbawa. Di mana salah satunya Dalam yang sangat populer yaitu Sri Waturenggong yang disebut cucu Sri Kresna Kepakisan.

READ  Garuda Wisnu Kencana Bali

Artikel Terkait : http://intuit.hol.es/wisata/rumah-bambu-pengalon/

Nah, di waktu pemerintahan Waturenggong berikut kesenian di Bali pada umumnya alami waktu pencerahan sebab sang raja sendiri yang begitu suka pada seni-budaya. Sebab demikian lama serta intimnya seni gambar tradisionil jadi beberapa seniman menyebutkan jika hasil karya lukisnya mempunyai style sendiri yaitu lukisan tradisionil Kamasan. Tidak cuma seni gambar yang berkembang, akan tetapi seni yang lain seperti seni ukir perak serta emas dan seni ukir peluru banyak juga disukai beberapa aktor seni di Desa Kamasan. Sekalinya bagian material yang dipakai kain warna logam ikuti pergantian yang berlangsung akan tetapi ciri khasnya masih terlihat dalam topik lukisan atau ukiran yaitu memvisualisasikan beberapa tokoh wayang.

Please rate this